Komentar

[Pasang Widget] | [tutup]

Selasa, 25 Februari 2014

Mudik


Persawahan Balukbuk1

Pemandangan hamparan hijau, udara sejuk, angin sepoi-sepoi, jelas menyejukan perasaan dengan kondisi apapun itu versi saya yang memang dibesarkan dengan lingkungan alam perkampungan dan persawahan jadi jelas pastilah cinta keindahan alam yang memang perlu kita syukuri, nah kampung Balukbuk berbeda dengan kampung lainnya dimana bila musim kemarau datang dengan waktu yang cukup lama umumnya tidak mempengaruhi kegiatan wagra dalam mengolah persawahannya, dikarenakan sistem irigasi yang cukup baik bahkan semakin lama kemarau datang airnya tambah jernih ya walaupun saat ini adanya kontaminasi pembuangan limbah domestik sembarangan dibagian hulu.




Persawahan balukbuk2

Mudik dengan jeda waktu berbeda membuat keadaan juga berubah, saat setelah musim panen berakhir dan menjelang ngararata (tanam bibit padi) keindahan sedikit berkurang dikarenakan kejihauan persawahan belum muncul, namun udara dan angin terasa sejuk


Persawahan Balukbuk3
Mudik selanjutnya datang saat waktunya beuneur (biji padi menjelang berisi), pemandangan tetap membuat sejuk dan nyaman dengan segerombolan burung pipit yang lewat mencari padi yang kurang terpantau oleh warga

Begitulah musim berlaku dari waktu ke waktu yang perlu kita syukuri telah melewati kehidupan di kampung balukbuk dengan karakter alam yang berbeda dengan kampung lainnya.

Kamis, 13 Februari 2014

Balukbuk-Ku

Tak seorangpun yang mempunyai kampung halaman lupa begitu saja terhadap tanah kelahirannya, termasuk pribadi saya seberapapun sering pulang tidak pernah merasa bosan bahkan bila ada hari libur panjang rasanya ingin setiap bulan mengunjunginya 


Akses ke kampung Balukbuk